Minggu, 08 Januari 2012

TEKNOLOGI ULTRABOOK


TEKNOLOGI ULTRABOOK. Pada awal tahun ini, Intel memperkenalkan prosesor terbarunya yang memiliki nama sandi Sandy Bridge. Di awal kemunculannya tersebut, Intel memberikan tabel spesifikasinya. Dalam tabel tersebut, tampak sebuah prosesor dengan TDP hanya 17 Watt atau dikenal dengan nama Ultra Low Voltage (ULV). Ternyata prosesor ini diperuntukkan untuk sebuah perangkat mobile yang memiliki ukuran sedang dan tipis. Dari prosesor Intel Core i inilah lahir sebuah preangkat mobile “Ultrabook”.

Saat ini beberapa vendor notebook mulai membanjiri pasar dengan produk mobile Ultrabook. Sebagian produk tersebut sudah dapat Anda temukan di pasaran saat ini. Untuk awal kemunculan Ultrabook ini, kami sudah mendapatkan kesempatan mencoba Samsung 9 series dan Acer Aspire S3 yang menurut pandangan kami mempunyai bentuk yang sangat tipis tetapi tetap dapat memberikan kinerja yang tinggi.

Suplai perangkat komputasi portabel semakin meningkat selama tahun 2011. Tahun depan, suplai tersebut dipastikan akan meningkat semakin tinggi lagi. Pasalnya, ada satu kategori perangkat komputasi portabel baru yang ditawarkan oleh berbagai produsen perangkat teknologi, yaitu Ultrabook.

Ultrabook sebenarnya bukan sebuah kategori tersendiri, melainkan sub-kategori dari apa yang kita kenal sebagai laptop. Laptop berasal dari kata dalam bahasa Inggris “Lap” yang artinya “pangkuan” dan “top” yang artinya “atas” namun sering diasosiasikan sebagai “perangkat elektronis. Jadi, “laptop” secara mudahnya dapat diartikan sebagai ” perangkat elektronis (komputer) yang dapat dipangku”.

Dengan demikian, “laptop” dapat dipertentangkan dengan “desktop”. “Desktop” mengandung kata “desk” yang artinya “meja”, sehingga “desktop” dapat diartikan sebagai “perangkat elektronis (komputer) yang diletakkan di atas meja”. Dengan begitu, “desktop” mencakup kategori PC (personal computer), yaitu perangkat komputer dengan kotak CPU dan monitor yang tidak dapat dipindah-pindahkan dengan mudah.
Nah, kategori “laptop” berisi sub-sub kategori, yaitu “notebook” dan “netbook”. Kedua jenis perangkat ini sama-sama dapat dipangku atau diletakkan di atas pangkuan penggunanya. Fitur pembeda utama kedua sub-kategori laptop ini biasanya ukuran layar: sementara notebook biasanya memiliki ukuran layar lebih dari 13 inci, ukuran layar pada netbook biasanya tidak lebih dari 11 inci.

Selain itu, notebook juga sering disebut sebagai pengganti PC karena fitur-fitur dan kemampuannya sama lengkapnya dengan PC, misalnya dilengkapi dengan DVD-Rom dan kartu grafis dan CPU yang memiliki kemampuan mengerjakan tugas-tugas yang berat. Sebaliknya, fitur-fitur dan kemampuan netbook biasanya sangat terbatas. Netbook juga ditujukan terutama untuk tugas-tugas yang terkait terutama dengan Internet, dari mana sub-kategori ini memperoleh akar klausanya, yaitu “Net” (singkatan dari Internet).

Dalam beberapa hal, Ultrabook memiliki kemampuan menjalankan tugas yang sama dengan PC dan notebook karena spesifikasinya, terutama CPU (Centyral Processing Unit) dan GPU (Graphic Processing Unit), memang harus sama atau melebih fitur-fitur PC dan notebook. Selain itu, agar dapat disebut sebagai sebuah Ultrabook, sebuah perangkat harus mobile-friendly. Oleh karena itu ukuran ketebalan dan beratnya tidak boleh melebih ukuran ketipisan dan ketebalan tertentu.

Oleh karena itu, produsen Ultrabook seolah-olah menyepakati untuk tidak mengikutkan DVD-Rom ke dalam perangkat yang mereka buat. Pasalnya, sebuah DVD-Rom hanya akan menambah ketebalan perangkat tersebut. Apalagi, DVD-Rom juga berpotensi menambah berat perangkat. Jadi, pada Ultrabook kita juga melihat salah satu penanda netbook, yaitu tidak adanya DVD-Rom.

Ringan, mudah dibawa, berkemampuan prima, adalah fitur-fitur yang menjadikan sebuah perangkat sebagai sebuah Ultrabook. Walaupun demikian, harga juga menentukan. Menurut beberapa pengamat teknologi, sebuah perangkat dapat disebut sebagai Ultrabook jika harganya lebih dari $1,000. Namun, ukuran harga ini agaknya tidak mutlak karena, misalnya, harga sebuah perangkat Ultrabook seperti Acer Aspire S3 mungkin tidak tepat $1,000, mungkin karena perbedaan kurs.
http://teknologi.kompasiana.com/gadget/2011/12/27/ultrabook-laptop-jenis-baru/

SEJARAH KALKULATOR


Sejarah kalkulator
Kalkulator berasal dari negara Perancis. Ia dicipta oleh Colmur pada tahun 1820. Bagaimana pun, kalkulator lebih sempurna untuk mengira permasalahan empatoperasi adalah dicipta oleh Boldwin dari Amerika Syarikat pada tahun 1875. Sejak itu, beberapamodel baru muncul dari masa ke semasa dan sehingga hari ini. Kalkulator moden bukan
sahaja terhad untuk mengira permasalahan empat operasi tetapi juga untuk mendapatkan
hasil punca, kuasa, dan permasalahan statistik.
Kalkulator adalah suatu alat mengira yang menggunakan teknologi moden untuk mendapatkan jawapan yangtepat dan cepat daripada masalah empat operasi (tambah, tolak, darab, dan bahagi) dan juga nilai daripada berbagai-bagai fungsi trigonometri dan logaritma.

Kalkulator 1:

ALAT HITUNG TRADISIONAL dan KALKULATOR MEKANIKAbacus, yang muncul sekitar 5000 tahun yang lalu di Asia kecil dan masih digunakan di beberapa tempat hingga saat ini dapat dianggap sebagai awal mula mesin komputasi.Alat ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan perhitungan menggunakan biji-bijian geser yang diatur pada sebuah rak.Para pedagang di masa itu menggunakan abacus untuk menghitung transaksi perdagangan.
Seiring dengan munculnya pensil dan kertas, terutama di Eropa, abacus kehilangan popularitasnya.

Sejarah Kalkulator 2:


Setelah hampir 12 abad, muncul penemuan lain dalam hal mesin komputasi.
Pada tahun 1642, Blaise Pascal (1623-1662), yang pada waktu itu berumur 18 tahun, menemukan apa yang ia sebut sebagai kalkulator roda numerik (numerical wheel calculator) untuk membantu ayahnya melakukan perhitungan pajak


Kotak persegi kuningan ini yang dinamakan Pascaline, menggunakan delapan roda putar bergerigi untuk menjumlahkan bilangan hingga delapan digit.
Alat ini merupakan alat penghitung bilangan berbasis sepuluh. Kelemahan alat ini adalah hanya terbatas untuk melakukan penjumlahan

Sejarah Kalkulator 3:

Tahun 1694, seorang matematikawan dan filsuf Jerman, Gottfred Wilhem von Leibniz (1646-1716) memperbaiki Pascaline dengan membuat mesin yang dapat mengalikan.Sama seperti pendahulunya, alat mekanik ini bekerja dengan menggunakan roda-roda gerigi.Dengan mempelajari catatan dan gambar-gambar yang dibuat oleh Pascal, Leibniz dapat menyempurnakan alatnya.

Sejarah Kalkulator 4:


Barulah pada tahun 1820, kalkulator mekanik mulai populer.Charles Xavier Thomas de Colmar menemukan mesin yang dapat melakukan empat fungsi aritmatik dasar. Kalkulator mekanik Colmar, arithometer, mempresentasikan pendekatan yang lebih praktis dalam kalkulasi karena alat tersebut dapat melakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.Dengan kemampuannya, arithometer banyak dipergunakan hingga masa Perang Dunia I. Bersama-sama dengan Pascal dan Leibniz, Colmar membantu membangun era komputasi mekanikal.


Awal mula komputer yang sebenarnya dibentuk oleh seorang profesor matematika Inggris, Charles Babbage (1791-1871). Tahun 1812, Babbage memperhatikan kesesuaian alam antara mesin mekanik dan matematika yaitu mesin mekanik sangat baik dalam mengerjakan tugas yang sama berulangkali tanpa kesalahan; sedang matematika membutuhkan repetisi sederhana dari suatu langkah-langkah tertenu.
Masalah tersebut kemudain berkembang hingga menempatkan mesin mekanik sebagai alat untuk menjawab kebutuhan mekanik.

Usaha Babbage yang pertama untuk menjawab masalah ini muncul pada tahun 1822 ketika ia mengusulkan suatu mesin untuk melakukanperhitungan persamaan differensial.Mesin tersebut dinamakan Mesin Differensial.
Dengan menggunakan tenaga uap, mesin tersebut dapat menyimpan program dan dapat melakukan kalkulasi serta mencetak hasilnya secara otomatis.


Setelah bekerja dengan Mesin Differensial selama sepuluh tahun, Babbage tiba-tiba terinspirasi untuk memulai membuat komputer general-purpose yang pertama, yang disebut Analytical Engine. Asisten Babbage, Augusta Ada King (1815-1842) memiliki peran penting dalam pembuatan mesin ini. Ia membantu merevisi rencana, mencari pendanaan dari pemerintah Inggris, dan mengkomunikasikan spesifikasi Analytical Engine kepada publik. Selain itu, pemahaman Augusta yang baik tentang mesin ini memungkinkannya membuat instruksi untuk dimasukkan ke dalam mesin dan juga membuatnya menjadi programmer wanita yang pertama. Pada tahun 1980, Departemen Pertahanan Amerika Serikat menamakan sebuah bahasa pemrograman dengan nama ADA sebagai penghormatan kepadanya.
 
Sejarah Kalkulator 5


Pada 1889, Herman Hollerith (1860-1929) juga menerapkan prinsip kartu perforasi untuk melakukan penghitungan.Tugas pertamanya adalah menemukan cara yang lebih cepat untuk melakukan perhitungan bagi Biro Sensus Amerika Serikat.
Sensus sebelumnya yang dilakukan di tahun 1880 membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perhitungan.Dengan berkembangnya populasi, Biro tersebut memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu sepuluh tahun untuk menyelesaikan perhitungan sensus.

Hollerith menggunakan kartu perforasi untuk memasukkan data sensus yang kemudian diolah oleh alat tersebut secara mekanik.Sebuah kartu dapat menyimpan hingga 80 variabel.Dengan menggunakan alat tersebut, hasil sensus dapat diselesaikan dalam waktu enam minggu.Selain memiliki keuntungan dalam bidang kecepatan, kartu tersebut berfungsi sebagai media penyimpan data.

Tingkat kesalahan perhitungan juga dapat ditekan secara drastis.Hollerith kemudian mengembangkan alat tersebut dan menjualnya ke masyarakat luas.Ia mendirikan Tabulating Machine Company pada tahun 1896 yang kemudian menjadi International Business Machine (1924) setelah mengalami beberapa kali merger.
Perusahaan lain seperti Remington Rand and Burroghs juga memproduksi alat pembaca kartu perforasi untuk usaha bisnis.Kartu perforasi digunakan oleh kalangan bisnis dn pemerintahan untuk permrosesan data hingga tahun 1960.

Sejarah Kalkulator 6

Pada masa berikutnya, beberapa insinyur membuat penemuan baru lainnya.Vannevar Bush (18901974) membuat sebuah kalkulator untuk menyelesaikan persamaan differensial di tahun 1931.Mesin tersebut dapat menyelesaikan persamaan differensial kompleks yang selama ini dianggap rumit oleh kalangan akademisi.Mesin tersebut sangat besar dan berat karena ratusan gerigi dan poros yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan.

Pada tahun 1903, John V. Atanasoff dan Clifford Berry mencoba membuat komputer elektrik yang menerapkan aljabar Boolean pada sirkuit elektrik.Pendekatan ini didasarkan pada hasil kerja George Boole (1815-1864) berupa sistem biner aljabar, yang menyatakan bahwa setiap persamaan matematik dapat dinyatakan sebagai benar atau salah. Dengan mengaplikasikan kondisi benar-salah ke dalam sirkuit listrik dalam bentuk terhubung-terputus, Atanasoff dan Berry membuat komputer elektrik pertama di tahun 1940.
Namun proyek mereka terhenti karena kehilangan sumber pendanaan.


http://kudasipon.blogspot.com/2011/12/sejarah-perkembangan-kalkulator-dari.html#!/2011/12/sejarah-perkembangan-kalkulator-dari.html

HACKER


Hacker adalah orang yang mempelajari, menganalisa, dan selanjutnya bila menginginkan, bisa membuat, memodifikasi, atau bahkan mengeksploitasi sistem yang terdapat di sebuah perangkat seperti perangkat lunak komputer dan perangkat keras komputer seperti program komputer, administrasi dan hal-hal lainnya , terutama keamanan.
Terminologi hacker muncul pada awal tahun 1960-an diantara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT). Kelompok mahasiswa tersebut merupakan salah satu perintis perkembangan teknologi komputer dan mereka berkutat dengan sejumlah komputer mainframe.Kata hacker pertama kalinya muncul dengan arti positif untuk menyebut seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang komputer dan mampu membuat program komputer yang lebih baik ketimbang yang telah dirancang bersama.
Hacker pada masa ini memiliki konotasi negatif karena aksi-aksinya yang mengakibatkan kerugian pihak tertentu seperti mengubah tampilan suatu situs web, menyisipkan kode-kode virus dsb. Hacker menggunakan celah-celah keamanan yang belum diperbaiki oleh pembuat perangkat lunak (bug). Tetapi pada masa lalu,dan beberapa golongan hacker masa kini, masih mempertahankan budaya penganalisaan sistem.
Dalam membangun sistem jaringan berbasis internet masalah keamanan menjadi suatu hal yang mutlak diperlukan untuk mencegah berbagai kerawanan atau gangguan dalam sistem kita. Gangguan-gangguan seperti inilah yang di manfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk menjalankan aksi kejahatannya, mereka di kenal dengan sebutan hecker dan cracker dua istilah ini paling disebut ketika kita berbicara mengenai sistem keamanan data salah satunya sisetm keamanan data jaringan internet yang kita saksikan pada video persentasi. Atau hecker adalah sebutan untuk mereka yang menggunakan keahlian dalam hal komputer untuk melihat, menemukan dan meperbaiki kelemahan sistem keamanan dalam sebuah sistem komputer atau softwre.
Dalah sebutan untuk mereka yang meanfaatkan kelemahan-kelemahan pada sebuah sistem atau software keamanan untuk melakukan tindakan kejahatan.Duas heckeryang paling dikenal dalam membajak sistem data jaringan telepon/internet adalah kapten zep dan cold fire. Mereka bekerja untuk mencari celah-celah dalam sebuah sistem keamanan untuk membuat sistem menjadi sangat sibuk dan bekerja diatas batas kemampuannya sehingga sistem akan menjadi sangat lemah dan mudah untuk diCrack
Seorang hacker kini bisa memainkan peran sebaga konsultan keamanan soft ware bagi perusahaan-perusahaan yang menggunakan sistem komputer sebagai tulang punggung berjalannnya kegiatan sebuah perusahaan.
http://ilmuti.com/2012/01/07/apa-itu-hacker/

Kamis, 05 Januari 2012

ROBOTIKA INDONESIA


ROBOTIKA INDONESIA
Kata “robot” diambil dari bahasa Ceko (Chech), yang memiliki arti “pekerja” (worker). Robot merupakan suatu perangkat mekanik yang mampu menjalankan tugas-tugas fisik, baik di bawah kendali dan pengawasan manusia, ataupun yang dijalankan dengan serangkaian program yang telah didefinisikan terlebih dahulu atau kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Jika sebelumnya robot hanya dioperasikan di laboratorium ataupun dimanfaatkan untuk kepentingan industri, di negara-negara maju perkembangan robot mengalami peningkatan yang tajam, saat ini robot telah digunakan sebagai alat untuk membantu pekerjaan manusia. Seiring dengan berkembangnya teknologi, khususnya teknologi elektronik, peran robot menjadi semakin penting tidak saja dibidang sains, tapi juga di berbagai bidang lainnya, seperti di bidang kedokteran, pertanian, bahkan militer. Secara sadar atau tidak, saat ini robot telah “masuk” dalam kehidupan manusia sehari-hari dalam berbagai bentuk dan jenis. Ada jenis robot sederhana yang dirancang untuk melakukan kegiatan yang sederhana, mudah dan berulang-ulang, ataupun robot yang diciptakan khusus untuk melakukan sesuatu yang rumit, sehingga dapat berperilaku sangat kompleks dan secara otomatis dapat mengontrol dirinya sendiri sampai batas tertentu.
Evolusi Robot Indonesia
Sejauh ini, belum ada data yang dapat memberikan kepastian mengenai kapan robot, sebagai teknologi, mulai dikembangkan di Indonesia. Namun mulai tahun 80-an, kebijakan nasional dalam pengembangan riset teknologi telah memberikan dukungan pada litbang permesinan otomatis dalam rangka mencermati dan menunjang Sumber Daya Manusia Indonesia yang memiliki minat dan kemampuan untuk menguasai teknologi robot. Salah satu wujud konkretnya adalah dikembangkannya sejumlah laboratorium, seperti MEPPO (Mesin Perkakas Teknik Produksi dan Otomatis) yang diprakarsai oleh BPPT bekerjasama dengan ITB, Industri strategis, serta LET (Laboratorium Elektronika Terapan) di LIPI.
Sejak dikembangkannya sejumlah laboratorium tersebut, beraneka macam permesinan otomatis / robot telah berhasil dikembangkan, diproduksi, serta dikomersilkan oleh berbagai industri, baik industri strategis maupun industri lainnya di Indonesia. Bahkan dalam pengembangan robot terbaru saat ini, telah dikembangkan jenis robot yang memiliki kemampuan untuk mengontrol seluruh sistem operasi suatu pabrik.
Sejak tahun 80an, pendayagunaan dan pemanfaatan permesinan otomatis telah dilakukan terutama melalui sejumlah industri strategis, di antaranya: PT PINDAD (sistem, peralatan, dll.), PT LEN Industri (IT, perangkat lunak, komputasi), PT Bharata dan PTBBI (pengecoran presisi untuk membuat bagian-bagian mesin), dll. Di samping itu, PT DI dan PT PAL, yang merupakan pengguna mesin otomatis, telah menguasai pengetahuan mengenai operasionalisasi robot untuk teknologi pesawat terbang dan teknologi perkapalan.
Kontes Robot Indonesia pertama kali diselenggarakan oleh Depdiknas tahun 1990. Sebelas tahun berikutnya, tepatnya pada tahun 2001, salah satu perwakilan dari Indonesia, yaitu tim B-Cak dari PENS-ITS telah berhasil mencapai prestasi yang spektakuler, yakni dengan keluar sebagai Juara Pertama pada Asia Pasific Broadcasting (ABU) Robocon yang diselenggarakan di Tokyo.
Pada tahun 2001 juga, Kementerian Ristek bersama dengan Depdiknas telah mempromosikan juara Kontes Robot Indonesia dalam pameran Ristek tahunan yaitu RITECH EXPO (Research, Inovation, Technology Expo) yang diselenggarakan di Balai Sidang Jakarta. Dalam pameran tersebut terlihat respon positif dan antusiasme dari masyarakat.
Menjelang Kontes Robot Indonesia 2004, Kementerian Ristek bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional - Fakultas Teknik Universitas Indonesia telah menyelenggarakan semiloka (seminar dan lokakarya) dengan tema "Peluang dan Tantangan Teknologi Robot di Indonesia". Semiloka ini diselenggarakan dengan tujuan mempertemukan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka pengembangan teknologi robot, agar para stakeholders tersebut dapat saling berbagi informasi terbaru dan berbagi pemahaman mengenai isu-isu teknologi robot yang sedang berkembang saat itu. Sasaran yang ingin di capai dengan semiloka ini adalah terdifusinya teknologi robot ke kalangan masyarakat yang lebih luas. Yang menjadi sasaran dalam semiloka tersebut adalah difusi teknologi robot pada kalangan masyarakat yang lebih luas. Dengan diselenggarakannya seminar ini, diharapkan kalangan mahasiswa dapat memperoleh informasi mengenai kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah serta kebutuhan industri dalam pemanfaatan dan pendayagunaan robot. Di sisi lain, pihak industri bisa mendapatkan informasi dan gambaran mengenai pemanfaatan dan pendayagunaan robot untuk keperluan dan kepentingan industry, serta prospek dan kemampuan yang para mahasiswa dalam mengembangkan teknologi robot.
 Ketika Mobil Robot LIPI (MOROLIPI) Beraksi
Salah satu langkah untuk mencegah terjadinya ledakan bom adalah menjinakkan bom tersebut sebelum meledak. Namun menjinakkan bom merupakan salah satu pekerjaan yang memiliki risiko tinggi, karena bom tersebut dapat meledak kapan saja. Untuk mengurangi risiko jatuhnya korban jiwa dalam upaya menjinakkan bom, diperlukan sebuah security robot yang dapat menggantikan tugas manusia.
Selama ini upaya ”penjinakan” bom di Indonesia lebih banyak mengandalkan keahlian manusia, meski dalam beberapa kasus, ancaman bom dapat dipatahkan dengan menggunakan detector maupun alat penjinak bom.
Selama kurang lebih sepuluh tahun terakhir ini beberapa lembaga riset nasional mulai mengembangkan sistem detektor dan robot penjinak bom. Di antaranya Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), yang telah mengembangkan sistem analisis bahan eksplosif, bahkan narkoba dengan cara mengaktifkan neutron cepat menggunakan generator neutron.
Generator neutron telah dikembangkan di Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Batan sejak tahun 1998. Pendeteksian bahan eksplosif dilakukan dengan cara memancarkan berkas neutron yang telah diaktivasi ke obyek, misalnya, kontainer yang berisi bahan eksplosif.
Dari spektrum sinar gamma yang timbul, dapat diketahui isi kontainer tersebut. Karena bahan peledak terdiri dari unsur H, C, N, dan O dalam komposisi tertentu, maka melalui spektrum sinar unsur-unsur tersebut dapat terbaca.
Penanganan bom dan/atau bahan peledak juga dapat dilakukan dengan menggunakan robot. Sebagaimana yang telah dikembangkan oleh Endra Pitowarno dari Politeknik Elektronika Negeri, Surabaya Institut Teknologi 10 Nopember, yang telah menghasilkan tiga generasi robot penjinak bom sejak 2003.
Belakangan, dikembangkan robot untuk menekan risiko tersebut. Sebenarnya penggunaan robot semacam itu oleh pasukan penjinak bahan peledak atau Tim Gegana Polri sudah dilakukan sejak lama. Sayangnya, robot-robot yang digunakan masih produk impor, antara lain berasal dari Israel dan Inggris.
Pemanfaatan security robot semacam itu yang paling menghebohkan akhir-akhir ini tentu saja terjadi ketika penggerebekan teroris di Dusun Beji, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah. Robot penjinak bom tersebut berjalan perlahan melintasi halaman dan menyelinap ke dalam rumah target. Robot ini mampu mengambil gambar, video bahkan memindahkan benda. Dengan pergerakannya membopong kamera, robot ini memuluskan langkah polisi dalam membekuk orang yang bersembunyi dalam rumah di tengah ladang jagung yang berhawa dingin tersebut, yang diduga sebagai mastermind dari serangkaian tindakan terror yang terjadi di Indonesia selama satu dekade terakhir (termasuk terror bom yang terjadi di Hotel The Ritz-Carlton dan JW Marriott, kawasan Mega kuningan, Jakarta 17 Juli lalu).
Robot yang digunakan ketika itu didatangkan khusus dari Israel dengan harga yang cukup tinggi, harga per unitnya bisa mencapai 1 Milyar Rupiah. Namun demikian, sebenarnya Estiko Rijanto, seorang peneliti mekatronika dan sistem kontrol di Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), telah berhasil menemukan dan merakit robot penjinak bom, yang diperkenalkannya pada tahun 2006. Robot pengintai tersebut diberi nama Morolipi v1.0, mobil robot penjinak bom yang dikembangkan oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Prototipe Morolipi yang telah dipatenkan itu desain awalnya dirancang pada tahun 2004 yang kemudian dilanjutkan hingga tahun 2008. Namun demikian, menurut Menteri Riset dan Teknologi saat itu, Kusmayanto Kadiman, robot tersebut mungkin belum bisa digunakan karena masih tahap pengembangan.
Morolipi adalah unit mobil robot berlengan penjepit yang memiliki kemampuan memotong putus kabel yang juga robotik. Dalam uji coba menjinakkan bahan peledak, Morolipi terbukti dapat bekerja efektif, yaitu memotong rangkaian kabel berukuran diameter 2 mm yang dapat memicu ledakan sehingga bahan peledak nonaktif.
http://id.wikipedia.org/wiki/Robotika_Indonesia