Kamis, 05 Januari 2012

HIDUP ADALAH BELAJAR


HIDUP ADALAH BELAJAR
Denis Waitley, seorang penulis dan motivator di Amerika mengatakan, “Losers live in the past. Winners learn from the past and enjoy working in the present toward the future.” Para pecundang hidup di masa lalu. Para pemenang belajar dari masa lalu dan menikmati bekerja pada saat ini menuju ke masa depan.
Proses belajar seharusnya bukan hanya sekadar menguasai bidang ilmu tertentu atau mencapai sejumlah gelar akademis. Belajar adalah proses mengetahui, mengamati, memahami, dan mengaplikasikan informasi, kemampuan, dan hikmat, yang dapat mengembangkan paradigma, memperkokoh prinsip, dan meningkatkan kualitas hidup seseorang.
Belajar bukan hanya bertujuan menambah pengetahuan, melainkan menransformasi kehidupan seseorang. Raja Salomo mengatakan, belajar yang hanya bertujuan menambah pengetahuan hanya akan “melelahkan jiwa dan raga” .
Dari Mana dan Kepada Siapa
Tuhan telah mendirikan sekolah yang dinamakan kehidupan. Anda telah berada di dalamnya. Bersedia atau tidak mengikuti kurikulum dan sistem pembelajarannya, itu terserah Anda. Interaksi yang kita miliki dengan orang lain, buku, musik, film ; tantangan dan harapan yang kita miliki telah direncanakan Tuhan sebagai sarana untuk belajar.
Ray Le Blond, direktur sebuah perusahaan komunikasi pariwisata di British Columbia mengatakan : “You learn something every day if you pay attention.” Anda akan belajar setiap hari jika Anda memperhatikan.
Jebakan Tersembunyi
Beberapa hambatan yang menghalangi kita untuk memperoleh dan menikmati manfaat terbaik dari hidup sebagai sarana belajar antara lain:
1.Kemalasan
Kemalasan membuat kita tidur di zona nyaman kita dan tidak mengembangkan batasan-batasan kemampuan kita sebagaimana yang Tuhan inginkan.
2.Kesombongan
Kesombongan membuat kita membatasi cara kerja Tuhan dalam hidup kita. Kesombongan berarti mengatakan pada Tuhan bahwa, “menurut saya, hanya hal-hal inilah yang perlu saya pelajari, dan dengan cara-cara ini saja saya akan mempelajarinya.”
3.Penundaan
Tidak semua hal perlu dikerjakan dengan segera. Akan tetapi kecenderungan untuk menunda banyak hal di dalam hidup membuat kita melewatkan banyak kesempatan menerima pelajaran dari sang Guru Agung.
4.Prioritas yang salah
Prioritas yang salah akan menyebabkan kita memilih topik-topik pembelajaran yang terus berulang.
5.Asumsi negatif
Asumsi bukanlah fakta melainkan anggapan. Asumsi negatif menjauhkan kita dari potensi kreatif kita. Mengurung kita dari kekayaan hidup yang telah Tuhan sediakan.  
6.Rutinitas
Rutinitas berpotensi membuat segala sesuatu menjadi hambar, “biasa”, dan tidak menarik. Dengan melatih kepekaan, untuk melihat dan mendengar pelajaran, maka kita akan mendapati bahwa hidup ini tidak pernah hambar melainkan selalu menarik untuk dipelajari.
Jika kita dapat memanfaatkan segala hal yang sudah Tuhan sediakan dalam hidup kita sebagai sarana pembelajaran, maka sebetulnya kita akan dapat melakukan hal-hal di bawah ini :
  • Membentuk prinsip-prinsip hidup yang lebih baik dan kokoh
  • Mengembangkan dan memaksimalkan kemampuan
  • Memperluas wawasan
  • Meningkatkan kualitas hidup
  • Mengatasi rintangan
  • Mengubah tantangan menjadi kesempatan
  • Menjadikan pembelajaran seumur hidup sebagai jalan bagi damai sejahtera
Denis Waitley, seorang penulis dan motivator di Amerika mengatakan, “Losers live in the past. Winners learn from the past and enjoy working in the present toward the future.” Para pecundang hidup di masa lalu. Para pemenang belajar dari masa lalu dan menikmati bekerja pada saat ini menuju ke masa depan.
Proses belajar seharusnya bukan hanya sekadar menguasai bidang ilmu tertentu atau mencapai sejumlah gelar akademis. Belajar adalah proses mengetahui, mengamati, memahami, dan mengaplikasikan informasi, kemampuan, dan hikmat, yang dapat mengembangkan paradigma, memperkokoh prinsip, dan meningkatkan kualitas hidup seseorang.
Belajar bukan hanya bertujuan menambah pengetahuan, melainkan menransformasi kehidupan seseorang. Raja Salomo mengatakan, belajar yang hanya bertujuan menambah pengetahuan hanya akan “melelahkan jiwa dan raga” .

hidup  adalah   belajar  :
- belajar tenang,  meski gelisah,
- belajar mengasihi,  meski  tersakiti
- belajar  memahami,  meski  tak sehati
-  belajar sabar, meski  terbebani
- belajar bersyukur, meski tak cukup
- belajar ikhlas, meski sulit untuk rela
- belajar taat, meski  terasa berat
- belajar memahami, meski tak sehati
- belajar sabar, meski terbebani
- belajar setia, meski tergoda
- belajar berbagi, meski sedikit

Belajar dan terus belajar..
Belajar adalah proses kehidupan secara konstan..
Dengan belajar kita selalu mawas diri
Dengan belajar kita merasa ringan dihati
Maka belajar satu-satunya proses kehidupan yang tidak pernah selesai
Hingga suwatu saat kita tersadar betapa belajar telah meneguhkan hati
Menguatkan langkah kita dan membersihkan pikiran
Mari senantiasa belajar untuk menggapai hidup ini
Belajar bersabar jika sedang mendapatkan cobaan
Hidup adalah belajar dan teruslah belajar
http://ebahana.com/warta-3187-Hidup-Adalah-Belajar.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar